Aswari: Menjaring Aspirasi Masyarakat Langsung dari sumbernya

Aswari: Menjaring Aspirasi Masyarakat Langsung dari sumbernya
Aswari: Menjaring Aspirasi Masyarakat Langsung dari sumbernya. Tidak sedikit calon kepala daerah dan bahkan pemimpin nasional mengunjungi pusat keramaian seperti pasar. Itu adalah strategi pencitraan dalam upaya membangun pengaruh positif pada kandidat. Banyak kandidat yang telah melakukannya, di dalam atau di luar negeri. Itu juga dilakukan Aswari Riva`i sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan.

Cara atau strategi bisa sama. Tapi, semangat tujuan belum tentu sama. Dan memang, Aswari hadir di tengah pasar untuk mengeksplorasi hal-hal yang lebih substantif. Melalui pasar, Aswari berdialog untuk mendapatkan gambaran objektif tentang tingkat pasokan dan permintaan barang atau komoditas. Dari pasar, seorang Aswari melihat dengan jelas bagaimana sebenarnya kondisi ekonomi masyarakat terkait daya beli. Bahkan, akan melihat juga posisi sosialnya, selain posisi barang yang berdiri di tengah masyarakat.

Itu adalah strategi Aswari untuk melihat realitas peta sosio-ekonomi bahkan kondisi dunia pertanian di tengah Sumatera Selatan. Informasi tersebut sangat berharga sebagai input (masukan) dalam hal merumuskan kebijakan yang tepat setelah memperoleh mandat sebagai Gubernur. Dan akan menjadi masukan berharga juga ketika membahas masalah kepentingan masyarakat Sumatera Selatan dengan wakilnya: Irwansyah.

Satu hal yang terlihat, Aswari – setelah menyambangi pasar – tentu saja melihat bagaimana perkembangan harga karena tingkat permintaan versus tawaran.

Ketika ada perkembangan harga yang tidak adil, Aswari sebagai lulusan studi ekonomi di Universitas Jayabaya harus segera melakukan gerakan sistematis-solutif. Artinya, hambatan pasokan barang (panawaran) yang harus dicari bagaimana cara mengisi tingkat persediaan seimbang. Jika memang pasokan barang di lapangan cukup berlebih, maka Aswari pun segera bisa mendeteksi kemana kendala arus barang ke pasar. Bisa jadi masalah transportasi. Bisa juga terjadi akumulasi mavens.

Tentu saja, Aswari – setelah melayani sebagai Gubernur – akan konsentrasi penuh untuk mengatasi kejahatan penimbunan. Langkah-langkah seperti operasi pasar harus dilakukan secara terencana dan memaksimalkannya. Juga, untuk merampingkan langkahnya, Aswari akan menahan aparat penegak hukum (polisi). Langkah ini – di satu sisi – adalah upaya untuk melindungi konsumen.

Di sisi lain, itu juga menstabilkan pendapatan pedagang. Jangan biarkan pendapatan mereka terganggu oleh harta yang egois dari penimbun.

Sementara itu, jika hambatan itu obyektif karena krisis produksi karena hama atau faktor lain, maka Aswari dapat menemukan kerangka solusi yang tepat dalam hal produksi. Intinya adalah menjaga sistem produksi sehingga pasokan barang (komoditas) tetap stabil, sehingga – sekali lagi – kepentingan konsumen terlindungi. Dan kepentingan pedagang juga dilestarikan. Ini adalah konsep mempertahankan keseimbangan. Dan inilah yang harus dilakukan seorang pemimpin. Itu adalah sikap empatik Aswari dalam memahami kepentingan para pelaku ekonomi, serta kepentingan masyarakat konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampanye Aswari-Irwansyah di Sumsel utamakan Pendekatan Dialogis

ASWARI: MENJAGA SUNGAI SUMSEL DENGAN KEARIFAN LOKAL