“Kearifan Lokal” , Kiat Sukses Aswari Membangun Lahat

“Kearifan Lokal” , Kiat Sukses Aswari Membangun Lahat
“Kearifan Lokal” , Kiat Sukses Aswari Membangun Lahat. Tidak banyak daerah di Indonesia yang mampu menerapkan pembangunan sambil mempertahankan kearifan lokal. Semangat ini selalu digelembungkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, Sumatera Selatan dan terbukti berhasil.

“Kearifan lokal mutlak harus dijaga dan masyarakat juga mesti dilibatkan dalam setiap pembangunan yang dilakukan. Karena, tanpa peran aktif masyarakat mustahil pembangunan di suatu daerah dapat berjalan optimal,”  kata Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva’i saat berdiskusi dengan jajaran editor surat kabar SINDO, Sindonews di Gedung SINDO, Jakarta, Jumat (09/09/2016).

Pria yang akrab dipanggil Kak Wari itu terus berlanjut, salah satu kearifan lokal yang hingga kini selalu terjaga dan juga mewarnai perkembangan Kabupaten Lahat, adalah semangat gotong royong dan bersilatmi. Karena memegang kearifan lokal ini, kata Kak Wari, tidak heran jika ketika melakukan pembangunan, dalam hal ini kabupaten Lahat nyaris tidak menemui hambatan berarti.

Pria yang digadang-gadang sebagai salah satu calon calon Gubernur Sumsel 2018, ini contohnya, ketika pihaknya membangun infrastruktur dalam bentuk jalan, masyarakat yang ia pimpin tidak menyumbangkan hibah tanah.

“Di mana coba, ada masyarakat yang secara sukarela menghibahkan tanahnya untuk dibangun jalan. Dan, jalan yang dibangun ini tak main-main loh, panjangnya hingga 168 km,” kata Aswari. Sebagai seorang pemimpin, Aswari sangat sadar, bahwa komunitas yang dipimpinnya tidak hanya membutuhkan pembangunan.

“Masyarakat juga butuh sentuhan. Itulah pentingnya seorang pemimpin bersilaturahmi dengan masyarakatnya. Silaturahmi ini juga bukan hanya saat senang saja. Yang lebih penting lagi, pemimpin itu hadir saat masyarakat tertimpa musibah, seperti musibah kematian,” kata Aswari.

Khusus untuk bencana maut, lanjut Aswari, pihaknya sedapat mungkin menyempatkan hadir di tengah-tengah masyarakat yang terkena dampak dan berupaya memberikan bantuan. Sampai-sampai, bupati yang memiliki dua periode kantor dijuluki sebagai ‘Ayam’ Bupati. Julukan ini disematkan, karena di setiap malapetaka kematian, dia selalu memberi bantuan ayam selain bantuan dalam bentuk uang kompensasi.

“Bantuan ini memang tak seberapa. Tapi, program ini sangat didambakan karena tak sedikit warga kesulitan saat ada sanak keluarga meninggal. Dengan bantuan ayam dan sedikit uang santunan, tentunya warga sangat terbantu hingga tak perlu berutang saat ingin menggelar takziah,” katanya.

Adapun untuk program lain, Aswari berfokus pada pembangunan infrastruktur jalan pedesaan, pendidikan, kesehatan, pertanian dan listrik. Untuk Listrik, saat ini telah dibangun PLTU Keban Agung yang merupakan pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 135 MW

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampanye Aswari-Irwansyah di Sumsel utamakan Pendekatan Dialogis

ASWARI: MENJAGA SUNGAI SUMSEL DENGAN KEARIFAN LOKAL

Aswari: Menjaring Aspirasi Masyarakat Langsung dari sumbernya